Selamat Hari Guru

 2022-11-25  info-umum

"Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dan Perjuangan Panjang di Baliknya" Sejarah Hari Guru Nasional ternyata tak terlepas dari momen dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Namun bila dilihat lebih jauh, sejarah perjuangan guru sudah dimulai sejak masa Hindia Belanda dengan munculnya Persatuan Guru Hindia Belanda pada tahun 1912. Seperti dikutip dari jurnal Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi, Sejarah PGRI di Awal Pendiriannya oleh Ahmad Kosasih disebutkan pada zaman Belanda berbagai lembaga pendidikan didirikan untuk mencetak guru. Sejarah Hari Guru diawali pendirian Sekolah Guru Negeri pada tahun 1851 berada di daerah Surakarta yang sebelumnya bernama Normal Cursus. Mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah itu akan dipersiapkan untuk menjadi guru-guru sekolah di desa-desa. Beralih ke zaman pendudukan Jepang terbentuknya sebuah organisasi bernama "Guru" pada tahun 1943 di Jakarta oleh Amin Singgih bersama kawan-kawannya. Organisasi itu memiliki tujuan untuk memberikan teladan nyata, bahwa guru-guru Indonesia tetap menempuh kesatuan nasional. Jepang juga membuka pendidikan militer. Pada masa itu, Jepang selalu mengadakan pelatihan guru di Jakarta. Pelatihan itu diikuti oleh tiap-tiap guru di kabupaten dan daerah. Bahan-bahan pokok yang mereka dapat dalam latihan adalah: 1. Indoktrinasi mental ideologi "Hakko i-chiu" dalam rangka kemakmuran bersama di "Asia Raya". 2. Latihan kemiliteran dan semangat Jepang (Nippon seishin). 3. Bahasa dan bahasa Jepang dengan adat istiadatnya. 4. Ilmu bumi ditinjau dari segi geopolitik. 5. Olah raga, lagu-lagu dan nyanyian Jepang. Namun seperti yang diketahui pendudukan Jepang tak berlangsung lama dan Indonesia berhasil menjadi negara yang merdeka. Kemerdekaan kemudian menjadi modal utama dalam perjuangan dan jati diri pada guru di Indonesia. Di tengah huru-hara pasca merdeka, para guru melangsungkan Kongres Pendidik Bangsa di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres tersebut dipimpin para tokoh pendidik seperti Amin Singgih, Rh. Koesnan dan kawan-kawannya dan berlangsung selama dua hari 24-25 November 1945. Dari kongres tersebut melahirkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak saat itu PGRI lahir sebagai wadah perjuangan kaum Guru untuk turut serta menegakkan dan mempertahankan serta mengisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka. Kongres Pertama PGRI telah merumuskan tiga tujuan mulia PGRI, yakni: 1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia. 2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar kerakyatan. 3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru khususnya. PGRI merupakan organisasi pelopor dan pejuang. Tujuan ini tegas mengacu kepada pola dan tata kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945 tidak terlepas dari jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan. Dari sejarah Hari Guru Nasional yang sudah dilalui oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November yang ditandai sebagai Hari Guru Nasional. Nah demikianlah sejarah Hari Guru Nasional yang kini selalu diperingati pada 25 November setiap tahunnya.